Jawaban terbaik yang bisa Anda dapatkan untuk pertanyaan ini adalah dari mahasiswa Indonesia yang telah mengecam studi di Belanda sebelum Anda!Tanyakan kepada mereka dan Anda mungkin akan menemukan bahwa mereka sangat menghargai keseimbangan antara dua fakta berikut. Yang pertama adalah rasio “price-to-quality” dari lembaga pendidikan: apakah Anda tahu bahwa program studi Belanda mungkin jauh lebih murah daripada program studi serupa di AS, Inggris atau Australia? Alasan kedua adalah kualitas kehidupan mahasiswa: setiap siswa ingin melihat kembali masa belajar yang mengesankan di luar negeri, bukan?Tetapi selain kedua hal tersebut, masih banyak fakta-fakta yang sangat menarik:
Misalkan Anda ingin mengikuti studi bisnis (program Bachelor).Coba Anda bandingkan sendiri contoh opsi global berikut ini:
Biaya kuliah dari Australia, AS dan GB dibulatkan per seribu Euro, karena konversi valuta.Anda bisa lihat, bahwa Anda dapat menghemat hingga 3 kali biaya kuliah untuk program studi yang sama!
Tersedia berbagai beasiswa untuk calon mahasiswa dari Indonesia:
Pemerintah Belanda memberikan izin tinggal 'tahun orientasi’ untuk orang berpendidikan tinggi. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan lulusan universitas untuk mencari kerja di Belanda. Persyaratan dan cara melamar bisa dicek di situs Kantor Imigrasi dan Naturalisasi Belanda (IND) .
Sekitar 56% dari program BAchelor ditawarkan dalam bahasa Inggris, dan untuk program Master bahkan 77%! Tahukah Anda bahwa pada tahun akademik 2019-2020 hampir 95.000 mahasiswa internasional dari 170 negara belajar di Belanda? Dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat 34% dalam waktu delapan tahun mendatang. Lebih dari 25% mahasiswa berasal dari luar Uni Eropa.
10 universitas top Belanda berada di top-200 universitas terbaik di dunia menurut Times Higher Education World University Rankings 2020 dan QS World University Rankings 2020. 14 universitas di Belanda terakreditasi oleh pemerintah (NVAO) dan dengan demikian dijamin berkualitas. Penelitian yang dilakukan oleh pemerintah Belanda menunjukkan bahwa alasan utama bagi mahasiswa internasional untuk belajar di Belanda adalah kualitas dan ketersediaan pendidikan yang ditawarkan.
Belanda adalah negara kecil. Anda hanya membutuhkan 3 jam naik mobil dari Groningen (kota terbesar di utara) ke Maastricht (kota terbesar di selatan). Dan hanya 1,5 jam dari Den Haag ke Arnhem! Juga Anda dapat menempuh perjalanan ke Jerman atau Belgia dan kembali ke Belanda dalam satu hari! Tanyakan kepada mahasiswa internasional dan mereka akan merekomendasikan transportasi umum di Belanda. Kereta api Thalys akan membawa Anda dari Amsterdam ke Paris hanya dalam waktu 3,5 jam!
Ada cukup 'rasa Indonesia' di Belanda yang membantu Anda merasa Indonesia itu dekat! Di setiap kota universitas Anda bisa menemukan PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia di Belanda) . Pada tahun 2019 ada sekitar 1402 mahasiswa Indonesia yang belajar di Belanda.Menurut Biro Pusat Statistik Belanda (CBS), ada lebih dari 350.000 orang dengan latar belakang Indonesia yang tinggal di Belanda. Itu sebabnya mengapa ada banyak toko, terutama di kota-kota besar: di kota Amsterdam dan Rotterdam bahkan ada masing-masing 26 toko Asia!Dalam bidang hiburan: orang-orang dengan latar belakang Asia suka mengunjungi Pameran TongTong yang diadakan setiap tahun di Den Haag (80.000 pengunjung pada tahun 2019) dan Pasar Raya Indonesia, yang diadakan setiap tahun oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia dengan hidangan dan camilan khas Indonesia yang lezat, dijual melalui berbagai warung dari pemilik yang tersebar di seluruh Belanda.Anda juga bisa menemukan komunitas internasional yang besar di Belanda: 24% dari populasi Belanda memiliki latar belakang migrasi, berasal dari lebih dari 200 negara yang berbeda. Keragaman ini juga tercermin dalam banyaknya pilihan restoran di kota-kota besar. Jadi Anda tidak akan merasa seperti orang asing, tapi bagian dari penduduk global.
World Economic Forum (WEF) menempatkan Belanda sebagai nomor 1 di daftar negara-negara yang memiliki keseimbangan kehidupan dan kerja (work-life balance) di Eropa. Juga menurut WEF, Belanda juga telah mengalahkan Jerman dan Swiss dalam daftar negara paling kompetitif di dunia. Dalam menyusun daftar tersebut, WEF menilai kriteria seperti infrastruktur suatu negara, adopsi ICT, stabilitas makroekonomi, kesehatan, keahlian dan tenaga kerja. Para peneliti menyatakan bahwa ekonomi Belanda sangat dinamis dan ‘agile’ karena "budaya kewirausahaan, organisasi yang datar dan pertumbuhan perusahaan yang inovatif." Belanda menempati posisi ke-6 sebagai 'negara paling bahagia di dunia' menurut World Happiness Report dari the Perserikatan Bangsa-Bangsa, berkat penilaian yang baik pada aspek-aspek seperti kemakmuran dan sistem sosial. Lonely Planet telah memilih 10 negara teratas untuk aktualitas, pengalaman unik, dan faktor 'wow' dalam hal perjalanan wisata. Belanda menempati urutan ke-7 dan dipuji karena Amsterdam yang semarak dan jaringan kereta api yang sangat bagus yang memungkinkan Anda menjelajahi banyak kota dan festival yang menakjubkan. Juga kekayaan alam yang bisa dinikmati, jaringan jalur sepeda yang terus bertumbuh, sangat bagus untuk lingkungan.
This website uses cookies to ensure you get the best experience on our website.